The Raid adalah film aksi dari Indonesia yang disutradarai oleh seorang sutradara asal Wales, Gareth Evans. Film ini dibintangi oleh Iko Uwais. Ini merupakan film kedua Iko Uwais setelah film Merantau yang diluncurkan pada tahun 2009.
The Raid ditayang perdana pada tahun 2011 di Toronto International Film Festival (TIFF). Pada festival tersebut, The Raid mendapatkan respon positif dari para kritikus dan penonton yang hadir dalam festival tersebut. Mereka menganggap bahwa The Raid adalah salah satu film aksi terbaik di dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Tidak hanya itu, The Raid juga mendapat banyak pujian di Sundance Film Festival. Banyak penggemar movie di dunia yang menunggu peluncuran film ini.
Sony Pictures Worldwide Acquisition telah mendapatkan hak pendistribusian film ini untuk negara Amerika Serikat dan telah meminta Mike Shinoda (anggota Linkin Park) untuk menciptakan musik latar baru pada film ini. Hak pendistribusian untuk negara-negara lainnya juga telah dijual, termasuk Kanada (Alliance), Inggris (Momentum), Australia (Madman), Perancis (SND), Jepang (Kadokawa), Jerman (Koch), Cina (HGC), dan Turki (Calinos).[7] Kesepakatan juga telah dibuat dengan para distributor dari Russia, Skandinavia, Benelux, Islandia, Italia, Amerika Latin, Korea Selatan, dan India ketika film ini sedang dipertunjukkan pada Festival Film Internasional Toronto (TIFF), Toronto, Kanada pada September 2011.
Sinopsis
Di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen tua yang menjadi markas persembunyian para pembunuh dan bandit kelas dunia yang paling berbahaya. Sampai saat ini, blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tidak tersentuh, bahkan untuk perwira polisi yang paling berani sekalipun. Diam-diam di bawah kegelapan dan keheningan fajar, sebuah tim elit SWAT berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu apartemen persembunyian tersebut untuk menyergap gembong narkotik terkenal yang menguasai gedung tersebut. Tapi ketika sebuah pertemuan dengan seorang pengintai membuka rencana mereka dan berita tentang serangan mereka mencapai sang gembong narkotik, lampu dalam gedung tiba-tiba padam dan semua pintu keluar diblokir. Terdampar di lantai enam dan tanpa jalan keluar, satuan khusus tersebut harus berjuang melawan penjahat-penjahat terburuk dan terkejam untuk bertahan hidup dalam misi penyerbuan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar